Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 10 April 2013

ARTIKEL FILSAFAT ILMU



ARTIKEL
FILSAFAT ILMU







Disusun oleh :
NAMA                     : NOFIANA
NPM                        : 1311500041
SEMESTER           : 4 A


Artikel ini guna memenuhi tugas filsafat ilmu




PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL












BAB I
PENDAHULUAN

A.     PENGERTIAN
1.    Pengertian Filsafat
Plato ( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang segala yang ada.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Paul Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
Imanuel Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup empat persoalan.
1.      Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya metafisika )
2.      Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya Etika )
3.      Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama )
4.       Apakah yang dinamakan manusia ? (jawabannya Antropologi ) 
Notonegoro : Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Driyakarya : filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa yang penghabisan “.
Sidi Gazalba : Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal, sistematik dan universal.



2.    Pengertia Ilmu
Bila ada istilah yang mengatakan bahwa buku adalah jendela maka ilmu juga bisa diatikan sebagai penerang dunia. Karena ibarat hidup tanpa ilmu maka kita akan hidup dalam sebuah kegelapan yang tanpa  berujung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari dan memperdalam ilmu supaya kita bisa mengikuti perkembangan jaman tanpa dihantui rasa ketakutan karena kedangkalan ilmu yang kita miliki.

Berikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli:
# M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
# THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
# Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
# NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali (metode ilmiah)
# POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
# MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum dicoba dan diuji
# POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya mungkin direorganisasi.
# DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
# FRANCIS BACON
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan
# CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu proses yang membuat pengetahuan (science is the process which makes knowledge)

3.    Pengertian Filsafat Ilmu Manurut Para Ahli
a.      Robert Ackermann
Filsafat ilmu dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
b.      Peter Caws
Filsafat ilmu merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
c.       Lewis White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan.
d.      John Macmurray
Filsafat ilmu terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.
e.      Stephen R.Toulmin
Filsafat ilmu partama-tama mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan, metode-metode penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggaan metafisis, dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.
B.     TUJUAN FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu sebagai suatu cabang khusus filsafat yang membicarakan tentang sejarah perkembangan ilmu. Metode-metode ilmiah, sikap etis yang harus dikembangkan oleh para ilmuan secara umum memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :
¤     Filsafat ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah,
¤     Filsafat ilmu merupakan usaha merefleksi, penguji mengkritik asumsi dan metode keilmuan. Sikap yang dip[erlukan disini yakni menerapkan metode sesuai dengan struktur ilmu pengetahuan karena metode merupakan sarana berfikir bukan merupakan pengikat ilmu pengetahuan.
¤     Filsafat ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan secara logis atau rasional. Pengembangan metode dapat dipertanggungjawabkan agar dapat dipahami dan dipergunakan secara umum, falidnya suatu metode ditentukan dengan dierimanay suatu metode tersebut secara umum.

C.     IMPLIKASI MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU 
Filsafat ilmu diperlukan pengetahaun dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial supaya para ilmuan dapat memiliki landasan berpijak yang kuat. Ilmu alam secara garis besar mesti dikuasai dengan deikian pula halnya dengan ilmu sosial. Sehingga antara ilmu yang satu dengan yang lain saling menyapa, bahkan menciptakan suatu harmoni yang dapat memecahkan persoalan-persoalan kemanusiaan. Kesadaran seorang ilmuan tidak semata berfikir pada bidangnya saja, tanpa mengaitkan dengan kenyataan diluar dirinya ini, akan terlihat seperti menara gading, setiap aktifitas keilmuannya tidak terlepas dari konteks kehidupan sosial kemasyarakatan.




BAB II


OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU
Objek material yang terkandung dalam filsafat ilmu diantaranya adalah ilmu pengetahuan, yakni suatu pengetahuan yang disusun secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya baik secara ilmiah ataupun secara umum.
Secara umum manusia terlibat dengan pengetahuan, secara normal dengan perangkat inderanya, akan tetapi seseorang dikatakan sebagai ilmuan apabila terlibat dalam aktivitas ilmiah secara konsisten serta merujuk kepada prasyarat-prasyarat yang seharusnya dipenuhi seorang ilmuan yakni :
a.  Prosedur Ilmiah
b.  Metode Ilmiah
c.  Adanya gelar berdasarkan pendidikan yang telah ditempuh
d. Kejujuran ilmiah, yakni suatu kemauan, keterlibatan dalam rangka meningkatkan profesionalitas keilmuannya.
Adapun objek formal filsafat ilmu adalah ilmu pengetahuan, adanya permasalahan-permasalahan yang mendasar pada ilmu pengetahuan yang berdasarkan pada :
a. Ontologis “ Apa hakikat ilmu itu sesungguhnya ?”
b. Epistimologi “Bagaimana cara mempeoleh kebenaran ilmiah ?”
c. Aksiologis “Apa fungsi ilmu pengetahuan bagi manusia ?”
Sedang menurut pengetian dari tiga dari objek formal filsafat ilmu diatas
sebagai berikut :
a.       Ontologis adalah bersifat objektif pada suatu pengembangan ilmu dimana objek pengen\mbangan bersifat realitas.
b.      Epistimologi adalah pengembangan ilmu artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan didasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran, dalam hal ini yang dimaksud adalah metode ilmiah. Adapun metode ilmiah secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni siklus empiric untuk ilmu-ilmu kealaman dan metode liener untuk ilmu-ilmu sosial – humaniora.
Yang dimaksud dengan siklus empiric meliputi :
1. Observasi
2. Penerapan metode induksi
3. Melakukan proses preruntasi (proses percobaan)
4. Verifikasi, suatu pengajuan ulang terhadap hipoteis yang diajukan sehingga menghasilkan suatu teori.
Yang dimaksud dengan metode liener meliputi :
1. Persepsi, suatu daya indrawi didalam menghadapi realitas
2. Kemudian disusun suatu pengertian atau konsepsi.
3. Kemudian dilakukan suatu prediksi atau perkiraan, ramalan tentang kemungkinan yang terjadi dimasa depan.
c. Aksiologis merupakan sikap etis yang harus dikembangkan oleh seorang ilmuan, terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai yang diyakini dengan kebenaran yang ideology, kepercayaan senantiasa dikaitkan dengan ilmu yng sedang bekerja.


DAFTAR PUSTAKA




Komentar :

Dengan membaca artikel diatas saya dapat mengetahui tentang pengertian filsafat, ilmu, filsafat ilmu, dan beberapa pengetahuan lain. Lalu muncul pertanyaan dibenak saya : “Apakah manusia mampu berfilsafat? “ dan akhirnya saya pun berfikir seseorang dengan berfikir logis, sistematis, radikal dan universal, itu tak mudah.

Kesimpulan yang saya dapat dari pengertian filsafat itu sendiri yaitu : pandangan hidup seseorang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang diinginkan. Filsafat juga diartikan suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu dan dengan melihat dari segi yang luas dan menyeluruh.

Dari beberapa pengertian tentang ilmu diatas saya menyimpulkan bahwa Ilmu yaitu :  Suatu proses yang dialami oleh seseorang berupa fakta-fakta baik dengan menggunakan metode ilmiyah maupun dengan pengalaman orang itu sendiri yang menghasilkan pengetahuan. Fakta-fakta tersebut merupakan bahan dari suatu ilmu, jadi pengetahuan belum dapat dikatakan sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan sebuah pengetahuan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa ilmu berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan kumpulan fakta yang merupakan bahan dari suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah suatu kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris, sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.

Sedangkan, Filsafat Ilmu adalah kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan ilmu, baik itu dari substansinya, pemerolehannya, maupun manfaat ilmu itu sendiri bagi kehidupan manusia.
Suatu filsafat dan ilmu itu sangat berkaitan, karena dapat dikatakan bahwa filsafat dengan tiga bagian bidangnya yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi merupakan landasan  pengembangan ilmu.

Artikel diatas juga membahas tentang beberapa tujuan dari filsafat itu : sehingga orang menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiahnya. terhindar dari sikap tak ada pendapat yang paling benar, Memecahkan  masalah dan  menganalisis berbagai  hal  yang  berhubungan  dengan masalah  yang  dihadapi.  Tidak terjebak dalam bahaya arogansi intelektual. Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan metode ilmu terus-menerus sehingga ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang benar, memecahkan masalah keilmuan dengan cerdas dan valid


0 komentar:

Posting Komentar

bintang

 

Blogger news

Blogroll

About