ARTIKEL
FILSAFAT ILMU
Disusun oleh :
NAMA : NOFIANA
NPM : 1311500041
SEMESTER : 4 A
Artikel ini guna
memenuhi tugas filsafat ilmu
PENDIDIKAN
EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN
DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
PANCASAKTI TEGAL
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
PENGERTIAN
1. Pengertian
Filsafat
Plato
( 428 -348 SM ) : Filsafat tidak lain dari pengetahuan tentang
segala yang ada.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Aristoteles ( (384 – 322 SM) : Bahwa kewajiban filsafat adalah menyelidiki sebab dan asas segala benda. Dengan demikian filsafat bersifat ilmu umum sekali. Tugas penyelidikan tentang sebab telah dibagi sekarang oleh filsafat dengan ilmu.
Cicero ( (106 – 43 SM ) : filsafat adalah sebagai “ibu dari semua seni “( the mother of all the arts“ ia juga mendefinisikan filsafat sebagai ars vitae (seni kehidupan )
Johann Gotlich Fickte (1762-1814 ) : filsafat sebagai Wissenschaftslehre (ilmu dari ilmu-ilmu , yakni ilmu umum, yang jadi dasar segala ilmu. Ilmu membicarakan sesuatu bidang atau jenis kenyataan. Filsafat memperkatakan seluruh bidang dan seluruh jenis ilmu mencari kebenaran dari seluruh kenyataan.
Paul
Nartorp (1854 – 1924 ) : filsafat sebagai Grunwissenschat (ilmu
dasar hendak menentukan kesatuan pengetahuan manusia dengan menunjukan dasar
akhir yang sama, yang memikul sekaliannya .
Imanuel
Kant ( 1724 – 1804 ) : Filsafat adalah ilmu pengetahuan yange
menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang didalamnya tercakup
empat persoalan.
1.
Apakah yang dapat kita kerjakan ?(jawabannya
metafisika )
2.
Apakah yang seharusnya kita kerjakan (jawabannya
Etika )
3.
Sampai dimanakah harapan kita ?(jawabannya Agama
)
4.
Apakah yang dinamakan manusia ?
(jawabannya Antropologi )
Notonegoro :
Filsafat menelaah hal-hal yang dijadikan objeknya dari sudut intinya yang
mutlak, yang tetap tidak berubah , yang disebut hakekat.
Driyakarya :
filsafat sebagai perenungan yang sedalam-dalamnya tentang sebab-sebabnya ada
dan berbuat, perenungan tentang kenyataan yang sedalam-dalamnya sampai “mengapa
yang penghabisan “.
Sidi
Gazalba : Berfilsafat ialah mencari kebenaran dari kebenaran untuk
kebenaran , tentang segala sesuatu yang di masalahkan, dengan berfikir radikal,
sistematik dan universal.
2. Pengertia
Ilmu
Bila ada istilah yang mengatakan bahwa buku
adalah jendela maka ilmu juga bisa diatikan sebagai penerang dunia. Karena
ibarat hidup tanpa ilmu maka kita akan hidup dalam sebuah kegelapan yang
tanpa berujung. Oleh karena itu penting bagi kita untuk selalu mencari
dan memperdalam ilmu supaya kita bisa mengikuti perkembangan jaman tanpa
dihantui rasa ketakutan karena kedangkalan ilmu yang kita miliki.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi ilmu menurut beberapa ahli:
# M. IZUDDIN TAUFIQ
Ilmu adalah penelusuran data atau informasi
melalui pengamatan, pengkajian dan eksperimen, dengan tujuan menetapkan
hakikat, landasan dasar ataupun asal usulnya
# THOMAS KUHN
# THOMAS KUHN
Ilmu adalah himpunan aktivitas yang menghasilkan
banyak penemuan, bail dalam bentuk penolakan maupun pengembangannya
#
Dr. MAURICE BUCAILLE
Ilmu adalah kunci untuk mengungkapkan segala
hal, baik dalam jangka waktu yang lama maupun sebentar.
#
NS. ASMADI
Ilmu merupakan sekumpulan pengetahuan yang padat
dan proses mengetahui melalui penyelidikan yang sistematis dan terkendali
(metode ilmiah)
#
POESPOPRODJO
Ilmu adalah proses perbaikan diri secara
bersinambungan yang meliputi perkembangan teori dan uji empiris
#
MINTO RAHAYU
Ilmu adalah pengetahuan yang telah disusun
secara sistematis dan berlaku umum, sedangkan pengetahuan adalah pengalaman
yang bersifat pribadi/kelompok dan belum disusun secara sistematis karena belum
dicoba dan diuji
#
POPPER
ilmu adalah tetap dalam keseluruhan dan hanya
mungkin direorganisasi.
#
DR. H. M. GADE
Ilmu adalah falsafah. yaitu hasil pemikiran
tentang batas-batas kemungkinan pengetahuan manusia
#
FRANCIS BACON
Ilmu adalah satu-satunya pengetahuan yang valid
dan hanya fakta-fakta yang dapat menjadi objek pengetahuan
#
CHARLES SINGER
Ilmu adalah suatu proses yang membuat
pengetahuan (science is the process which makes knowledge)
3. Pengertian
Filsafat Ilmu Manurut Para Ahli
a. Robert
Ackermann
Filsafat
ilmu
dalam suatu segi adalah sebuah tinjauan kritis tentang pendapat-pendapat ilmiah
dewasa ini dengan perbandingn terhadap pendapat-pendapat lampau yang telah
dibuktikan atau dalam kerangka ukuran-ukuran yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat demikian itu, tetapi filsafat ilmu demikian bukan suatu
cabang yang bebas dari praktek ilmiah senyatanya.
b. Peter
Caws
Filsafat
ilmu
merupakan suatu bagian filsafat yang mencoba berbuat bagi ilmu apa yang
filsafat seumumnya melakukan pada seluruh pengalaman manusia.
c. Lewis
White Beck
Filsafat ilmu mempertanyakan dan menilai metode-metode
pemikiran ilmiah serta mencoba menetapkan nilai dan pentingnya usaha ilmiah
sebagai suatu keseluruhan.
d. John
Macmurray
Filsafat
ilmu
terutama bersangkutan dengan pemeriksaan kritis terhadap pandangan-pandangan
umum, prasangka-prasangka alamiah yang terkandung dalam asumsi-asumsi ilmu atau
yang berasal dari keasyikan dengan ilmu.
e. Stephen
R.Toulmin
Filsafat
ilmu
partama-tama mencoba menjelaskan unsur-unsur yang terlibat dalam proses
penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur pengamatan, pola-pola perbincangan,
metode-metode penggantian dan perhitungan, praanggapan-praanggaan metafisis,
dan selanjutnya menilai landasan-landasan bagi kesalahannya dari sudut-sudut
tinjauan logika formal, metodologis praktis, dan metafisika.
B.
TUJUAN FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu sebagai
suatu cabang khusus filsafat yang membicarakan tentang sejarah perkembangan
ilmu. Metode-metode ilmiah, sikap etis yang harus dikembangkan oleh para ilmuan
secara umum memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut :
¤ Filsafat
ilmu sebagai sarana pengujian penalaran ilmiah,
¤ Filsafat
ilmu merupakan usaha merefleksi, penguji mengkritik asumsi dan metode keilmuan.
Sikap yang dip[erlukan disini yakni menerapkan metode sesuai dengan struktur
ilmu pengetahuan karena metode merupakan sarana berfikir bukan merupakan
pengikat ilmu pengetahuan.
¤ Filsafat
ilmu memberikan pendasaran logis terhadap metode keilmuan secara logis atau
rasional. Pengembangan metode dapat dipertanggungjawabkan agar dapat dipahami
dan dipergunakan secara umum, falidnya suatu metode ditentukan dengan
dierimanay suatu metode tersebut secara umum.
C.
IMPLIKASI MEMPELAJARI FILSAFAT ILMU
Filsafat ilmu diperlukan
pengetahaun dasar yang memadai tentang ilmu, baik ilmu alam maupun ilmu sosial
supaya para ilmuan dapat memiliki landasan berpijak yang kuat. Ilmu alam secara
garis besar mesti dikuasai dengan deikian pula halnya dengan ilmu sosial.
Sehingga antara ilmu yang satu dengan yang lain saling menyapa, bahkan
menciptakan suatu harmoni yang dapat memecahkan persoalan-persoalan
kemanusiaan. Kesadaran seorang ilmuan tidak semata berfikir pada bidangnya
saja, tanpa mengaitkan dengan kenyataan diluar dirinya ini, akan terlihat
seperti menara gading, setiap aktifitas keilmuannya tidak terlepas dari konteks
kehidupan sosial kemasyarakatan.
BAB II
OBJEK MATERIAL DAN FORMAL FILSAFAT ILMU
Objek material yang terkandung dalam filsafat
ilmu diantaranya adalah ilmu pengetahuan, yakni suatu pengetahuan yang disusun
secara sistematis dengan metode ilmiah tertentu, sehingga dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya baik secara ilmiah ataupun secara umum.
Secara umum manusia terlibat dengan pengetahuan,
secara normal dengan perangkat inderanya, akan tetapi seseorang dikatakan
sebagai ilmuan apabila terlibat dalam aktivitas ilmiah secara konsisten serta
merujuk kepada prasyarat-prasyarat yang seharusnya dipenuhi seorang ilmuan
yakni :
a. Prosedur
Ilmiah
b. Metode
Ilmiah
c. Adanya
gelar berdasarkan pendidikan yang telah ditempuh
d.
Kejujuran ilmiah, yakni suatu kemauan, keterlibatan dalam rangka meningkatkan
profesionalitas keilmuannya.
Adapun objek formal filsafat ilmu adalah ilmu
pengetahuan, adanya permasalahan-permasalahan yang mendasar pada ilmu
pengetahuan yang berdasarkan pada :
a. Ontologis “ Apa hakikat ilmu itu sesungguhnya
?”
b. Epistimologi “Bagaimana cara mempeoleh
kebenaran ilmiah ?”
c. Aksiologis “Apa fungsi ilmu pengetahuan bagi
manusia ?”
Sedang menurut pengetian dari tiga dari objek
formal filsafat ilmu diatas
sebagai berikut :
a. Ontologis
adalah bersifat objektif pada suatu pengembangan ilmu dimana objek
pengen\mbangan bersifat realitas.
b. Epistimologi
adalah pengembangan ilmu artinya titik tolak penelaahan ilmu pengetahuan
didasarkan atas cara dan prosedur dalam memperoleh kebenaran, dalam hal ini
yang dimaksud adalah metode ilmiah. Adapun metode ilmiah secara garis besar
dapat dikelompokkan menjadi dua, yakni siklus empiric untuk ilmu-ilmu kealaman
dan metode liener untuk ilmu-ilmu sosial – humaniora.
Yang dimaksud dengan
siklus empiric meliputi :
1. Observasi
2. Penerapan metode
induksi
3. Melakukan proses
preruntasi (proses percobaan)
4. Verifikasi, suatu
pengajuan ulang terhadap hipoteis yang diajukan sehingga menghasilkan suatu
teori.
Yang dimaksud dengan
metode liener meliputi :
1. Persepsi, suatu daya
indrawi didalam menghadapi realitas
2. Kemudian disusun
suatu pengertian atau konsepsi.
3. Kemudian dilakukan
suatu prediksi atau perkiraan, ramalan tentang kemungkinan yang terjadi dimasa
depan.
c. Aksiologis merupakan sikap etis yang harus
dikembangkan oleh seorang ilmuan, terutama dalam kaitannya dengan nilai-nilai
yang diyakini dengan kebenaran yang ideology, kepercayaan senantiasa dikaitkan
dengan ilmu yng sedang bekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Komentar
:
Dengan membaca artikel diatas saya dapat
mengetahui tentang pengertian filsafat, ilmu, filsafat ilmu, dan beberapa
pengetahuan lain. Lalu muncul pertanyaan dibenak saya : “Apakah manusia mampu
berfilsafat? “ dan akhirnya saya pun berfikir seseorang dengan berfikir logis,
sistematis, radikal dan universal, itu tak mudah.
Kesimpulan
yang saya dapat dari pengertian filsafat itu sendiri yaitu : pandangan hidup
seseorang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang diinginkan.
Filsafat juga diartikan suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam
memikirkan segala sesuatu dan dengan melihat dari segi yang luas dan
menyeluruh.
Dari beberapa pengertian tentang ilmu diatas saya
menyimpulkan bahwa Ilmu yaitu : Suatu
proses yang dialami oleh seseorang berupa fakta-fakta baik dengan menggunakan
metode ilmiyah maupun dengan pengalaman orang itu sendiri yang menghasilkan
pengetahuan. Fakta-fakta tersebut merupakan bahan dari suatu ilmu, jadi
pengetahuan belum dapat dikatakan sebagai ilmu, tetapi ilmu pasti merupakan
sebuah pengetahuan.
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa ilmu berbeda dengan pengetahuan. Pengetahuan merupakan
kumpulan fakta yang merupakan bahan dari suatu ilmu, sedangkan ilmu adalah
suatu kegiatan penelitian terhadap suatu gejala ataupun kondisi pada suatu
bidang dengan menggunakan berbagai prosedur, cara, alat dan metode ilmiah
lainnya guna menghasilkan suatu kebenaran ilmiah yang bersifat empiris,
sistematis, objektif, analisis dan verifikatif.
Sedangkan,
Filsafat Ilmu adalah kajian filosofis terhadap hal-hal yang berkaitan dengan
ilmu, baik itu dari substansinya, pemerolehannya, maupun manfaat ilmu itu
sendiri bagi kehidupan manusia.
Suatu filsafat dan ilmu itu sangat
berkaitan, karena dapat dikatakan bahwa filsafat dengan tiga
bagian bidangnya yaitu metafisika, epistemologi, dan aksiologi merupakan
landasan pengembangan ilmu.
Artikel
diatas juga membahas tentang beberapa tujuan dari filsafat itu : sehingga orang
menjadi kritis terhadap kegiatan ilmiahnya. terhindar dari sikap tak ada
pendapat yang paling benar, Memecahkan
masalah dan menganalisis berbagai hal
yang berhubungan dengan masalah yang
dihadapi. Tidak terjebak dalam
bahaya arogansi intelektual. Merefleksikan, menguji, mengkritik asumsi dan
metode ilmu terus-menerus sehingga ilmuwan tetap bermain dalam koridor yang
benar, memecahkan masalah keilmuan dengan cerdas dan valid
0 komentar:
Posting Komentar