BLUEPRINT
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTROTEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2007-2012
BAB I
PENDAHULUAN
"Sebaik-baik manusia adalah manusia
yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,”
(Muhammad
SAW)
”Tugas perguruan tinggi adalah membentuk
manusia susila demokrat yang :
1. Memiliki keinsafan tanggung jawab atas
esejahteraan masyarakatnya.
2. Cakap dan mandiri dalam memelihara dan
memajukan ilmu pengetahuan.
3. Cakap memangku jabatan atau pekerjaan
dalam masyarakat.”
(Drs. Muhammad Hatta)
”Selama masih
ada generasi muda yang idealis, masih ada harapan perbaikan bangsa.”
(Dr. Ir. Adnan Buyung Nasution)
Rasanya telah banyak testimoni yang dimiliki HME ITB di usia nya yang ke-57 saat ini. Cukup banyak alasan yang membuat HME ITB harus menilik kembali kualitas keberlangsungannya. Bagaimana progress HME ITB dalam mencapai tujuan idealnya yang tercantum di AD/ART. Jika keberlangsungan sebuah organisasi dapat dibagi menjadi tiga: penurunan, survive (asal mengada) dan berkembang, maka kondisi mana yang paling tepat untuk menggambarkan keberlangsungan HME selama ini?
Paradigma HME ITB sebagai
organisasi mengalir sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sosio-kultural
masyarakat saat ini. Keadaan Indonesia secara global menuntut banyak perubahan
dari semua elemen masyarakatnya tanpa terkecuali. Hal itu guna menciptakan perubahan
besar yang dapat menghantarkan Indonesia menuju status bangsa yang memiliki
harkat dan martabat di mata Dunia. Dan rasanya tidak perlu lagi kita
mempertanyakan seberapa strategis peran HME ITB –dimana penggeraknya adalah
mahasiswa- dalam kemajuan bangsa.
Perubahan dimulai dengan memiliki
visi yang jelas. Visi yang jelas akan memberikan pemaknaan tersendiri dalam
menjalani aktivitas hari ini. Sebagai organisasi dengan potensi anggota yang
cukup banyak, maka visi harus dipahami secara bersama dan menyeluruh. Joel Barker dalam bukunya berjudul Power of Vision menjelaskan bahwa
”Perubahan menyeluruh terjadi kala visi positif uintuk masa depan dilakukan
dengan cara berfikir, bermimpi dan mengerjakan secara bersama-sama.” Kalaupun
itu sulit untuk dilakukan, minimal perubahan ini dilakukan dengan menciptakan kesadaran
bersama akan pentingnya menjadikan HME ITB lebih baik dari hari ini.
Setelah visi dirumuskan, maka
tugas berikutnya adalah menyusun langkah-langkah yang dapat memungkinkan visi
tersebut hadir secara nyata. Langkah-langkah tersebut harus disusun secara
sistematis, tearah, realistis, terukur, dan relevan untuk anggota HME ITB dan
lingkungannya.
Langkah-langkah tersebut dapat
direalisasikan dengan adanya sebuah rencana jangka panjang. Oleh karena itu
diperlukan suatu penyusunan blueprint yang memuat kondisi HME ideal, kondisi
aktual, visi, strategi pencapian dan
langkah strategis perbidang.
PENGERTIAN
Secara harfiah blueprint atau cetak biru berarti sebuah
tulisan yang menjelaskan tentang perkembangan teknis yang produktif dalam
keberlangsungan sesuatu.
Sedangkan untuk menyamakan
persepsi lebih dalam tentang blueprint
yang dirancang kali ini, maka kita definisikan kembali secara istilah. Blueprint adalah sebuah rancangan yang
dirumuskan dengan tujuan memberikan arahan terhadap kegiatan organisasi/
komunitas/ lembaga secara berkesinambungan sehingga setiap kegiatan memiliki
kebersesuaian dengan tuntutan, tantangan, dan kebutuhan lingkungan sekitar.
MAKSUD
1.
Menjadi landasan hukum untuk
pendayagunaan, pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya organisasi secara
efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan HME ITB.
2.
Memberikan bingkai atau koridor dalam
proses sinkronisasi dan penjabaran kebijakan dan program seluruh Badan
Perlengkapan HME ITB.
3.
Memberikan gambaran yang jelas bagi
kepengurusan HME lima tahun ke depan.
TUJUAN
Mensinergiskan
langkah-langkah di HME ITB dan memfokuskan segala aktivitas pencapaian tujuan
ke dalam tahapan dan tujuan-tujuan kecil dalam rentang waktu lima tahun ke
depan.
LANDASAN
1.
Landasan idiil : Pancasila
2.
Landasan konstitusional : Pasal 6 AD HME ITB
3. Landasan operasional : Pasal 11 ART HME ITB
BAB II
FORMULASI STRATEGI
- Visi dan Misi HME ITB
Diterjemahkan dari tujuan HME
ITB dalam AD/ART, maka didapat visi misi HME sebagai berikut:
Visi:
Terbentuknya sarjana-sarjana Elektroteknik yang
sadar akan tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan
almamater dengan menyalurkan cipta, karya, dan tenaga bagi pembangungan Negara
Republik Indonesia.
Misi:
a.
Membantu memenuhi kebutuhan material dan
spiritual mahasiswa Elektroteknik khususnya dan mahasiswa ITB umumnya
b.
Memelihara dan mepererat rasa
kekeluargaan di antara anggotra MHE ITB maupun alumninya pada khususnya serta keluarga
mahasiswa ITB umumnya.
- Kondisi Objektif HME ITB
Dalam memetakan kondisi
kekinian HME ITB, analisis dilakukan dengan menggunakan metode SWOT sebagai
berikut:
Strength (Kekuatan)
- Anggota yang banyak, heterogen, moderat dan memiliki potensi intelektual di atas rata-rata
- Sekretariat yang besar
- Dukungan dana yang besar
- Badan Perlengkapan (MPA, BP dan Divisi) yang mapan
Weakness (Kelemahan)
a.
Produktivitas rendah
b.
Karakter anggota HME yang belum kritis
dan masih cenderung defensif
c.
Karakter anggota HME masih oportunis dan
individualis
d.
Krisis kepercayaan terhadap sesama
anggota
e.
Minimnya semangat perubahan
f.
Landasan hukum yang dimiliki HME minim
kontrol
g.
Kesadaran berorganisasi anggota masih
rendah
h.
Sistem kontrol terhadap
keputusan-keputusan dan aturan lemah
i.
Dokumentasi organisasi tidak sesuai
dengan aturan standar administrasi
j.
Lemahya budaya baca, kaji, dan menulis.
Oportunity (Kesempatan)
a.
Pola hubungan dengan Departemen sangat
baik
b.
Bidang elektro telah menjadi bagian
penting kehidupan masyarakat sehari-hari
c.
HME ITB bernaung di ITB yang memiliki
kepercayaan tinggi dari masyarakat
d.
Visi kepengurusan IAE yang memiliki perhatian
khusus terhadap mahasiswa DTE
e.
Adanya forum komunikasi HME se-Indonesia
f.
Visi ITB 2010 yang ingin menjadikan ITB
sebagai kampus riset
g.
Posisi mahasiswa yang mempunyai
bargaining position yang kuat dalam perubahan
Treathment (Ancaman)
a.
Realitas perkembangan teknologi di
Indonesia yang masih jauh tertinggal
b.
Kebijakan rektorat yang membatasi
aktivitas mahasiswa secara sistematik
c.
Sistem pendidikan yang tidak stabil
d.
Persaingan dengan perguruan tinggi lain
(negeri maupun swasta dalam bidang elektro).
e.
Adanya arogansi antar elemen setingkat
himpunan
f.
Pola hubungan antar elemen kampus sebagai
student government yang belum jelas
g.
Budaya yang identik berkembang di
kalangan mahasiswa adalah budaya instant.
- Sasaran
Internal:
a.
Seluruh anggota muda dan anggota biasa
HME ITB
b.
Alumni Elektro sebagai anggota luar
biasa HME ITB
Eksternal:
a.
Departemen Elektro ITB
b.
MahasiswaTeknik Elektro ITB
c.
Mahasiswa ITB
d.
Masyarakat Indonesia
- Visi 2012
Visi ini merupakan gambaran
ideal yang ingin dicapai oleh HME ITB pada tahun 2012, yaitu sebagai berikut:
” Menjadikan HME ITB sebagai
pilihan aktivitas kedua mahasiswa Teknik Elektro ITB setelah kuliah”
Visi tersebut menggambarkan bahwa
HME ITB telah memiliki bargaining
position yang kuat di kalangan mahasiswa Teknik Elektro ITB. HME ITB
menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Teknik Elektro dan
tingkat kepercayaan lingkungan terhadap kader-kader HME pun sangat kuat. Pada
dasarnya mahasiswa teknik elektro ITB memiliki motivasi belajar yang tinggi dan
cerdas. Akan tetapi ruang lingkup
aktivitas mahasiswa hanya meliputi belajar formal dalam bangku perkuliahan,
bermain dan melakukan ritual keagamaan saja. Ketiga hal ini tidak cukup relevan
untuk mengemban tugas mahasiswa sebagai pengubhah nasib bangsa ini yang sudah
terpuruk. Oleh karena itu, dibutuhkan elemen-elemen kebersamaan, kekeluargaan, dan
kerja keras dalam suatu organisasi himpunan keprofesian.
Berdasarkan kepentingan
tersebut, maka perlu diperkuat bargaining
position HME ITB sendiri agar menjadi suatu wadah yang berkualitas
tinggi yang dapat menarik
mahasiswa-mahasiwanya untuk mewadahi kebutuhan-kebutuhan mereka.
5.
Kondisi Riil 2012
a.
HME memiliki sekretariat yang secara
profesional dapat menunjang aktivitas intelektual mahasiswanya.
Indikator : - Terlengkapnya sarana dan
prasarana
- Sekretariat HME rapi, bersih, dan teratur
b.
Memiliki jaringan yang kuat sehingga HME
dapat memberdayakan anggota-anggotanya untuk menjalankan fungsinya di
masyarakat.
c.
Kaderisasi terstruktur yang memiliki
kejelasan muatan di setiap jenjangnya dan fleksibel dalam metode sehingga dapat
menjawab kebutuhan HME ITB.
d.
Meningkatkan kompetensi elektroteknik
mahasiswa dengan melakukan pembinaan akademik, riset dan karya.
e.
Menjunjung nilai-nilai solidaritas dan
empati melalui interaksi yang baik sehingga terciptanya keberterimaan bagi
setiap anggotanya.
f.
Berjalannya sistem administrasi yang
mapan dan terstruktur.
g.
Optimalisasi sumber daya anggota melalui
technoprenership untuk sumber keuangan HME
6. Tujuan Pertahun
2007-2008
|
2008-2009
|
2009-2010
|
2010-2011
|
2011-2012
|
Pembentukan
perangkat organisasi melalui pembangunan kesadaran kolektif akan perubahan
HME yang berkelanjutan sesuai dengan isi blueprint.
|
7. Success Factor
Untuk dapat mencapai tujuan
dan sasaran Blue Print HME ITB, maka di dalam HME itu sendiri harus diciptakan
suatu kultur yang dapat mendorong dan mengarahkan para anggota HME ITB agar
bergerak dan bekerja sesuai arahan yang ada. Adapun kultur-kultur yang dapat
diciptakan yaitu sebagai berikut.
a.
Komitmen dan konsisten
Di dalam blue print ini
terdapat arahan-arahan pergerakan HME ITB selama 5 tahun ke depan. Untuk itu
pelaksanaan Blue Print ini pasti melibatkan minimal 5 generasi HME. Sangat
memungkinkan sekali arahan dan cara kerja ataupun kebijaksanaan HME
berubah-ubah tak terarah. Oleh karena
itu diperlukan suatu komitmen yang mengikat seluruh anggota HME dan konsistensi
pada setiap anggota untuk melaksanakan arahan dan kebijakan dari Blue Print.
b.
Budaya
Empati dan Peka terhadap Sekitar
Di HME juga perlu diciptakan
budaya kondusif yang mencakup salah
satunya yaitu empati dan peka thd kondisi sekitar. Empati dan peka terhadap
kondisi sekitar akan mendorong seseorang untuk berpikir mencari pemecahan atas
masalah-masalah di sekitarnya. Tanpa empati dan kepekaan, maka dapat dipastikan
tidak akan timbul motivasi untuk berpikir dan melahirkan gagasan-gagasan baru
sebagai solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.
c.
Budaya Diskusi, Kajian, dan Riset
Melakukan diskusi, kajianm dan
riset adalah sarana-sarana untuk menuangkan ide atau gagasan dan bertukar
pikiran dengan orang lain. Proses ini akan menghasilkan ide yang lebih
komprehensif dan matang.
d.
Kritis dan kreatif
Salah satu hal yang menjadikan
mahasiswa memiliki nilai lebih dibanding masyarakat lainnya adalah kreativitas
dan sifat kritis yang dimilikinya. Kedua hal yang lahir dari potensi
intelektual tersebut akan mendorong lahirnya ide-ide baru dalam pembangunan
bangsa ini. Namun, kreativitas dan sifat kritis perlu disertai dengan
keberanian untuk mengungkapkan pendapat, kemauan untuk melakukan suatu hal yang
benar, idealisme untuk mempertahankan suatu tata nilai. Dengan dimilikinya
hal-hal tersebut, akan menjadikan mahasiswa sebagai motivator dan perintis
dalam pembangunan bangsa ini.
e.
Transfer ilmu yang baik
HME memiliki massa yang
mengalir dimana setiap anggota akan meninggalkan HME begitu mereka lulus dari
ITB. ilmu yang mereka dapatkan selama di HME pun akan dibawa pergi oleh mereka.
hal ini akan membuat penerus-penerus HME selalu kesulitan untuk menyelesaikan
segala masalah yang terjadi. dan itu selalu terjadi berulang-ulang sehingga
7.
Strategi Fungsional dan Sasaran
Strategis Jangka Pendek
a.
Administrasi
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
- Memiliki buku pedoman penyelenggaraan administrasi
- Pembuatan dokumentasi HME
|
- Digitalisasi dokumen2 HME ITB
|
b.
Infrastruktur
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
-Renovasi ulang yang mendasar untuk kesekretariatan
- Terdapat desain detail gambaran kesekretariatan yang diharapkan 2012 dan rencana anggarannya
- Inventarisir dan penertiban
barang-barang HME maupun pribadi
|
-Penggantian atau penambahan furniture dalam sekreatriat HME
|
-Penggantian dan penambahan fasilitas teknologi dengan produk
teknologi yang lebih baru
|
- Penggantian dan penambahan fasilitas teknologi dengan produk
teknologi yang lebih baru
|
- Realisasi Smart Himpunan
|
c.
Kaderisasi
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
- terdapat buku acuan sistem
kaderisasi
|
d.
Karakter
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
- Menyebar anggota-anggota HME ke
pelatihan-pelatihan dan mencoba menerapkan kembali sistem yang ditemui di
dalam HME
|
-Peningkatan kontrol terhadap penerepan buku putih
|
e.
Keprofesian
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
- Peningkatan kompetensi internal
HME yang dapat menjawab kebutuhan himpunan
|
- Peningkatan target untuk berprestasi di setiap kompetisi dan
proyek-proyek eksternal
|
- Perancangan dan penelitian smart himpunan
- Peningkatan pemberdayaan subjur melalui
aplikasi karya untuk himpunan
|
- Perancangan dan penelitian smart himpunan
- Peningkatan pemberdayaan subjur melalui
aplikasi karya untuk ITB
|
- Spesialisasi bidang keelektroan yang dimiliki oleh anggota HME dan
dapat diberdayagunakan oleh masyarakat luar
|
f.
Eksternal
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
g.
Kekeluargaan
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
h.
Divisi-Divisi
Periode I
(2007-2008)
|
Periode II
(2008-2009)
|
Periode III
(2009-2010)
|
Periode IV
(2010-2011)
|
Periode V
(2011-2012)
|
BAB III
STRATEGI IMPLEMENTASI
Terlampir
BAB IV
MONITORING
EVALUASI
Yang harus dibahas:
- Semua mikir secara umum
- Pertemuan berikutnya 15 Agustus 2007 jam 09.00
trima kasih sudah membantu akan dijadikan sebagai salah satu masukan dalam penyusunan blue print
BalasHapuskeren
BalasHapus