Diberdayakan oleh Blogger.

Selasa, 25 Desember 2012

CONTOH BLUE PRINT

CONTOH BLUE PRINT



BLUEPRINT
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTROTEKNIK
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2007-2012

BAB I
PENDAHULUAN
"Sebaik-baik manusia adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya,”
(Muhammad SAW)
”Tugas perguruan tinggi adalah membentuk manusia susila demokrat yang :
1.       Memiliki keinsafan tanggung jawab atas esejahteraan masyarakatnya.
2.       Cakap dan mandiri dalam memelihara dan memajukan ilmu pengetahuan.
3.       Cakap memangku jabatan atau pekerjaan dalam masyarakat.”
(Drs. Muhammad Hatta)
”Selama masih ada generasi muda yang idealis, masih ada harapan perbaikan bangsa.”
(Dr. Ir. Adnan Buyung Nasution)
               
Rasanya telah banyak testimoni yang dimiliki HME ITB di usia nya yang ke-57 saat ini. Cukup banyak alasan yang membuat HME ITB harus menilik kembali kualitas keberlangsungannya. Bagaimana progress HME ITB dalam mencapai tujuan idealnya yang tercantum di AD/ART. Jika keberlangsungan sebuah organisasi dapat dibagi menjadi tiga: penurunan, survive (asal mengada) dan berkembang, maka kondisi mana yang paling tepat untuk menggambarkan keberlangsungan HME selama ini?
                Paradigma HME ITB sebagai organisasi mengalir sudah tidak relevan lagi dengan keadaan sosio-kultural masyarakat saat ini. Keadaan Indonesia secara global menuntut banyak perubahan dari semua elemen masyarakatnya tanpa terkecuali. Hal itu guna menciptakan perubahan besar yang dapat menghantarkan Indonesia menuju status bangsa yang memiliki harkat dan martabat di mata Dunia. Dan rasanya tidak perlu lagi kita mempertanyakan seberapa strategis peran HME ITB –dimana penggeraknya adalah mahasiswa- dalam kemajuan bangsa.
                Perubahan dimulai dengan memiliki visi yang jelas. Visi yang jelas akan memberikan pemaknaan tersendiri dalam menjalani aktivitas hari ini. Sebagai organisasi dengan potensi anggota yang cukup banyak, maka visi harus dipahami secara bersama dan menyeluruh. Joel Barker dalam bukunya berjudul Power of Vision menjelaskan bahwa ”Perubahan menyeluruh terjadi kala visi positif uintuk masa depan dilakukan dengan cara berfikir, bermimpi dan mengerjakan secara bersama-sama.” Kalaupun itu sulit untuk dilakukan, minimal perubahan ini dilakukan dengan menciptakan kesadaran bersama akan pentingnya menjadikan HME ITB lebih baik dari hari ini.
                Setelah visi dirumuskan, maka tugas berikutnya adalah menyusun langkah-langkah yang dapat memungkinkan visi tersebut hadir secara nyata. Langkah-langkah tersebut harus disusun secara sistematis, tearah, realistis, terukur, dan relevan untuk anggota HME ITB dan lingkungannya.
                Langkah-langkah tersebut dapat direalisasikan dengan adanya sebuah rencana jangka panjang. Oleh karena itu diperlukan suatu penyusunan blueprint yang memuat kondisi HME ideal, kondisi aktual, visi,  strategi pencapian dan langkah strategis perbidang.

PENGERTIAN
                Secara harfiah blueprint atau cetak biru berarti sebuah tulisan yang menjelaskan tentang perkembangan teknis yang produktif dalam keberlangsungan sesuatu.
                Sedangkan untuk menyamakan persepsi lebih dalam tentang blueprint yang dirancang kali ini, maka kita definisikan kembali secara istilah. Blueprint adalah sebuah rancangan yang dirumuskan dengan tujuan memberikan arahan terhadap kegiatan organisasi/ komunitas/ lembaga secara berkesinambungan sehingga setiap kegiatan memiliki kebersesuaian dengan tuntutan, tantangan, dan kebutuhan lingkungan sekitar.
               
MAKSUD
1.       Menjadi landasan hukum untuk pendayagunaan, pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya organisasi secara efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan HME ITB.
2.       Memberikan bingkai atau koridor dalam proses sinkronisasi dan penjabaran kebijakan dan program seluruh Badan Perlengkapan HME ITB.
3.       Memberikan gambaran yang jelas bagi kepengurusan HME lima tahun ke depan.

TUJUAN
Mensinergiskan langkah-langkah di HME ITB dan memfokuskan segala aktivitas pencapaian tujuan ke dalam tahapan dan tujuan-tujuan kecil dalam rentang waktu lima tahun ke depan.           

LANDASAN
1.       Landasan idiil                              : Pancasila
2.       Landasan konstitusional           : Pasal 6 AD HME ITB
3.    Landasan operasional                                : Pasal 11 ART HME ITB


BAB II
FORMULASI STRATEGI
  1. Visi dan Misi HME ITB
        Diterjemahkan dari tujuan HME ITB dalam AD/ART, maka didapat visi misi HME sebagai berikut:
        Visi:
Terbentuknya sarjana-sarjana Elektroteknik yang sadar akan tanggung jawabnya terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan almamater dengan menyalurkan cipta, karya, dan tenaga bagi pembangungan Negara Republik Indonesia.

Misi:
a.       Membantu memenuhi kebutuhan material dan spiritual mahasiswa Elektroteknik khususnya dan mahasiswa ITB umumnya
b.       Memelihara dan mepererat rasa kekeluargaan di antara anggotra MHE ITB maupun alumninya pada khususnya serta keluarga mahasiswa ITB umumnya.
  1. Kondisi Objektif HME ITB
        Dalam memetakan kondisi kekinian HME ITB, analisis dilakukan dengan menggunakan metode SWOT sebagai berikut:
Strength (Kekuatan)
    1. Anggota yang banyak, heterogen, moderat dan memiliki potensi intelektual di atas rata-rata
    2. Sekretariat yang besar
    3. Dukungan dana yang besar
    4. Badan Perlengkapan (MPA, BP dan Divisi) yang mapan
Weakness (Kelemahan)
a.       Produktivitas rendah
b.       Karakter anggota HME yang belum kritis dan masih cenderung defensif
c.        Karakter anggota HME masih oportunis dan individualis
d.       Krisis kepercayaan terhadap sesama anggota
e.        Minimnya semangat perubahan
f.        Landasan hukum yang dimiliki HME minim kontrol
g.        Kesadaran berorganisasi anggota masih rendah
h.       Sistem kontrol terhadap keputusan-keputusan dan aturan lemah
i.         Dokumentasi organisasi tidak sesuai dengan aturan standar administrasi
j.         Lemahya budaya baca, kaji, dan menulis.
Oportunity (Kesempatan)
a.       Pola hubungan dengan Departemen sangat baik
b.       Bidang elektro telah menjadi bagian penting kehidupan masyarakat sehari-hari
c.        HME ITB bernaung di ITB yang memiliki kepercayaan tinggi dari masyarakat
d.       Visi kepengurusan IAE yang memiliki perhatian khusus terhadap mahasiswa DTE
e.        Adanya forum komunikasi HME se-Indonesia
f.        Visi ITB 2010 yang ingin menjadikan ITB sebagai kampus riset
g.        Posisi mahasiswa yang mempunyai bargaining position yang kuat dalam perubahan
Treathment (Ancaman)
a.       Realitas perkembangan teknologi di Indonesia yang masih jauh tertinggal
b.       Kebijakan rektorat yang membatasi aktivitas mahasiswa secara sistematik
c.        Sistem pendidikan yang tidak stabil
d.       Persaingan dengan perguruan tinggi lain (negeri maupun swasta dalam bidang elektro).
e.        Adanya arogansi antar elemen setingkat himpunan
f.        Pola hubungan antar elemen kampus sebagai student government yang belum jelas
g.        Budaya yang identik berkembang di kalangan mahasiswa adalah budaya instant.


  1. Sasaran
Internal:
a.       Seluruh anggota muda dan anggota biasa HME ITB
b.       Alumni Elektro sebagai anggota luar biasa HME ITB
Eksternal:
a.       Departemen Elektro ITB
b.       MahasiswaTeknik Elektro ITB
c.        Mahasiswa  ITB
d.       Masyarakat Indonesia
  1. Visi 2012
        Visi ini merupakan gambaran ideal yang ingin dicapai oleh HME ITB pada tahun 2012, yaitu sebagai berikut:
        ” Menjadikan HME ITB sebagai pilihan aktivitas kedua mahasiswa Teknik Elektro ITB setelah kuliah”
        Visi tersebut menggambarkan bahwa HME ITB telah memiliki bargaining position yang kuat di kalangan mahasiswa Teknik Elektro ITB. HME ITB menawarkan program yang sesuai dengan kebutuhan mahasiswa Teknik Elektro dan tingkat kepercayaan lingkungan terhadap kader-kader HME pun sangat kuat. Pada dasarnya mahasiswa teknik elektro ITB memiliki motivasi belajar yang tinggi dan cerdas.  Akan tetapi ruang lingkup aktivitas mahasiswa hanya meliputi belajar formal dalam bangku perkuliahan, bermain dan melakukan ritual keagamaan saja. Ketiga hal ini tidak cukup relevan untuk mengemban tugas mahasiswa sebagai pengubhah nasib bangsa ini yang sudah terpuruk. Oleh karena itu, dibutuhkan elemen-elemen kebersamaan, kekeluargaan, dan kerja keras dalam suatu organisasi himpunan keprofesian.
        Berdasarkan kepentingan tersebut, maka perlu diperkuat bargaining position HME ITB sendiri agar menjadi suatu wadah yang berkualitas tinggi  yang dapat menarik mahasiswa-mahasiwanya untuk mewadahi kebutuhan-kebutuhan mereka.

5.       Kondisi Riil 2012
a.       HME memiliki sekretariat yang secara profesional dapat menunjang aktivitas intelektual mahasiswanya.
Indikator : - Terlengkapnya sarana dan prasarana
                   - Sekretariat HME rapi, bersih, dan teratur
               
               

b.       Memiliki jaringan yang kuat sehingga HME dapat memberdayakan anggota-anggotanya untuk menjalankan fungsinya di masyarakat.
c.        Kaderisasi terstruktur yang memiliki kejelasan muatan di setiap jenjangnya dan fleksibel dalam metode sehingga dapat menjawab kebutuhan HME ITB.
d.       Meningkatkan kompetensi elektroteknik mahasiswa dengan melakukan pembinaan akademik, riset dan karya.
e.        Menjunjung nilai-nilai solidaritas dan empati melalui interaksi yang baik sehingga terciptanya keberterimaan bagi setiap anggotanya.
f.        Berjalannya sistem administrasi yang mapan dan terstruktur.
g.        Optimalisasi sumber daya anggota melalui technoprenership untuk sumber keuangan HME

6. Tujuan Pertahun
2007-2008
2008-2009
2009-2010
2010-2011
2011-2012
Pembentukan perangkat organisasi melalui pembangunan kesadaran kolektif akan perubahan HME yang berkelanjutan sesuai dengan isi blueprint.






7.  Success Factor
        Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran Blue Print HME ITB, maka di dalam HME itu sendiri harus diciptakan suatu kultur yang dapat mendorong dan mengarahkan para anggota HME ITB agar bergerak dan bekerja sesuai arahan yang ada. Adapun kultur-kultur yang dapat diciptakan yaitu sebagai berikut.
a.       Komitmen dan konsisten
        Di dalam blue print ini terdapat arahan-arahan pergerakan HME ITB selama 5 tahun ke depan. Untuk itu pelaksanaan Blue Print ini pasti melibatkan minimal 5 generasi HME. Sangat memungkinkan sekali arahan dan cara kerja ataupun kebijaksanaan HME berubah-ubah tak  terarah. Oleh karena itu diperlukan suatu komitmen yang mengikat seluruh anggota HME dan konsistensi pada setiap anggota untuk melaksanakan arahan dan kebijakan dari Blue Print.
b.       Budaya  Empati dan Peka terhadap Sekitar
        Di HME juga perlu diciptakan budaya kondusif  yang mencakup salah satunya yaitu empati dan peka thd kondisi sekitar. Empati dan peka terhadap kondisi sekitar akan mendorong seseorang untuk berpikir mencari pemecahan atas masalah-masalah di sekitarnya. Tanpa empati dan kepekaan, maka dapat dipastikan tidak akan timbul motivasi untuk berpikir dan melahirkan gagasan-gagasan baru sebagai solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.
c.        Budaya Diskusi, Kajian, dan Riset
        Melakukan diskusi, kajianm dan riset adalah sarana-sarana untuk menuangkan ide atau gagasan dan bertukar pikiran dengan orang lain. Proses ini akan menghasilkan ide yang lebih komprehensif dan matang.
d.       Kritis dan kreatif
        Salah satu hal yang menjadikan mahasiswa memiliki nilai lebih dibanding masyarakat lainnya adalah kreativitas dan sifat kritis yang dimilikinya. Kedua hal yang lahir dari potensi intelektual tersebut akan mendorong lahirnya ide-ide baru dalam pembangunan bangsa ini. Namun, kreativitas dan sifat kritis perlu disertai dengan keberanian untuk mengungkapkan pendapat, kemauan untuk melakukan suatu hal yang benar, idealisme untuk mempertahankan suatu tata nilai. Dengan dimilikinya hal-hal tersebut, akan menjadikan mahasiswa sebagai motivator dan perintis dalam pembangunan bangsa ini.
e.        Transfer ilmu yang baik
        HME memiliki massa yang mengalir dimana setiap anggota akan meninggalkan HME begitu mereka lulus dari ITB. ilmu yang mereka dapatkan selama di HME pun akan dibawa pergi oleh mereka. hal ini akan membuat penerus-penerus HME selalu kesulitan untuk menyelesaikan segala masalah yang terjadi. dan itu selalu terjadi berulang-ulang sehingga

7.       Strategi Fungsional dan Sasaran Strategis Jangka Pendek
a.       Administrasi
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)
- Memiliki buku pedoman penyelenggaraan administrasi
- Pembuatan dokumentasi HME
- Digitalisasi dokumen2 HME ITB




b.       Infrastruktur
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)
-Renovasi ulang yang mendasar untuk kesekretariatan
- Terdapat desain detail gambaran kesekretariatan yang diharapkan  2012 dan rencana anggarannya
- Inventarisir dan penertiban  barang-barang HME maupun pribadi
-Penggantian atau penambahan furniture dalam sekreatriat HME
-Penggantian dan penambahan fasilitas teknologi dengan produk teknologi  yang lebih baru

- Penggantian  dan penambahan  fasilitas teknologi dengan produk teknologi  yang lebih baru

- Realisasi Smart Himpunan

c.        Kaderisasi
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)
- terdapat buku acuan sistem  kaderisasi





d.       Karakter
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)
-  Menyebar anggota-anggota HME ke pelatihan-pelatihan dan mencoba menerapkan kembali sistem yang ditemui di dalam HME
-Peningkatan kontrol terhadap penerepan buku putih




e.        Keprofesian
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)
- Peningkatan kompetensi  internal HME yang dapat menjawab kebutuhan himpunan 
- Peningkatan target untuk berprestasi di setiap kompetisi dan proyek-proyek eksternal
- Perancangan dan penelitian smart himpunan
- Peningkatan pemberdayaan subjur melalui  aplikasi karya untuk himpunan
- Perancangan dan penelitian smart himpunan
- Peningkatan pemberdayaan subjur melalui  aplikasi karya untuk ITB
- Spesialisasi bidang keelektroan yang dimiliki oleh anggota HME dan dapat diberdayagunakan oleh masyarakat luar


f.        Eksternal
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)






g.        Kekeluargaan
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)






h.       Divisi-Divisi
Periode I
(2007-2008)
Periode II
(2008-2009)
Periode III
(2009-2010)
Periode IV
(2010-2011)
Periode V
(2011-2012)






BAB III
STRATEGI IMPLEMENTASI
Terlampir

BAB IV
MONITORING

EVALUASI



Yang harus dibahas:
  • Semua mikir secara umum
  • Pertemuan berikutnya 15 Agustus 2007 jam 09.00

2 komentar:

bintang

 

Blogger news

Blogroll

About